Pengertian dan Tujuan dari Psikologi Lintas Budaya (Cross-Cultural Psychology)

Label: ,


Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia. Psikologi begitu erat hubungannya dengan kehidupan yang dijalani oleh manusia setiap hari terhadap lingkungan kehidupannya. Begitu pula dengan kata budaya yang sangat umum dipergunakan dalam bahasa sehari-hari. Budaya sering dikaitkan dengan pengertian ras, bangsa atau etnis. Kata budaya juga kadang dikaitkan dengan seni, musik, tradisi-ritual, atau peninggalan-peninggalan masa lalu.
Sebagai sebuah entitas teoritis dan konseptual, budaya membantu memahami bagaimana kita berperilaku tertentu dan menjelaskan perbedaan sekelompok orang. Sebagai sebuah konsep abstrak, lebih dari sekedar label, budaya memiliki kehidupan sendiri, budaya terus mengalamu tumbuh kembang, akibat dari pertemuan-pertemuan dengan budaya lain, perubahan kondisi lingkungan, dan sosiodemografis. Budaya adalah produk yang dipegang sebagai pedoman oleh individu-individu yang tersatukan dalam sebuah kelompok.
Budaya menjadi pengikat dan diinternalisasi individu-individu yang menjadi anggota suatu kelompok, baik disadari maupun tidak disadari. Pada awal perkembangannya, ilmu psikologi tidak menaruh perhatian terhadap budaya. Kemudian pada tahun 70-an ke atas budaya benar-benar memperoleh perhatian penuh dalam ilmu psikologi. Pada saat ini diyakini bahwa budaya memainkan peranan penting dalam aspek psikologis manusia. Psikologi Lintas Budaya menjadi salah satu cabang ilmu Psikologi dari sekian banyak cabang ilmu Psikologi lainnya. Psikologi Lintas Budaya memiliki kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik; mengenai hubungan-hubungan di antara kondisi psikologis dan sosial budaya, ekologis, dan biologis.

Pengertian dari Psikologi Lintas Budaya
Psikologi Lintas Budaya mencakup kajian suatu pokok persoalan yang bersumber dari dua budaya atau lebih, dengan menggunakan metode pengukuran ekuivalen, untuk menentukan batasan yang dapat menjadi pijakan teori psikologi umum dan jenis modifikasi teori yang diperlukan agar menjadi universal (Triandis, Malpass, dan Davidson; 1972). Brislin, Lonner, dan Thorndike (1973), berpendapat bahwa Psikologi Lintas Budaya adalah kajian empirik mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang memiliki perbedaan pengalaman, kemudian dapat membawa ke arah perbedaan perilaku yang dapat diramalkan dan signifikan.
Dalam arti luas Matsumoto (2004) menjelaskan bahwa, Psikologi Lintas Budaya terkait dengan pemahaman atas apakah kebenaran dan prinsip-prinsip psikologis bersifat universal (berlaku bagi semua orang di semua budaya) ataukah khas budaya (culture specific, berlaku bagi orang-orang tertentu di budaya-budaya tertentu). Menurut Segall, Dasen dan Poortinga, Psikologi Lintas Budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Definisi ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok: keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan antara perilaku yang terjadi.

Tujuan dari Psikologi Lintas Budaya
Dari teori beberapa tokoh didapati kesimpulan bahwa tujuan dari Psikologi Lintas Budaya yaitu untuk membantu manusia melihat sekaligus memahami keragaman budaya dan juga mengerti bagaimana perilaku manusia (individu) dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, khususnya faktor budaya dimana kita melihat persamaan ataupun perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis.

Hubungan antar psikologi lintas budaya dengan disiplin ilmu lainnya
y   Hubungan psikologi lintas budaya dengan ilmu sosiologi, dimana dalam ilmu sosiologi kita mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannnya dengan sesama indiviu, individu kelompok, atau dengan sesama kelompok masyarakat, begitu pula psikologi lintas budaya yang juga menggunakan prinsip sosiologi untuk meliahat persamaan atau perbedaaan budaya manusia dengan berbaur atau berinteraksi sesama masyarakat.
y Hubungan psikologi lintas budaya dengan ilmu antropologi, dimana kedua disiplin ilmu ini saling mempengaruhi. Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang budaya dan psikologi lintas budaya melihat bagaimana faktor budaya tersebut dapat mempengaruhi perilaku manusia.
y  Hubungan psikologi lintas budaya dengan ilmu psikologi budaya, dimana kedua ilmu ini sama – sama mempelajari bagaimana suatu kebudayaan dapat mempengaruhui perilaku manusia itu sendiri.

Perbedaan psikologi lintas budaya dengan disiplin ilmu lainnya
y  Perbedaaan psikologi lintas budaya dengan psikologi indigenous, dimana psikologi indigenous mengkaji suatu masalah melalui konteks kultural/budaya yang dapat memunculkan suatu teori untuk dapat menelaah suatu tradisidari setiap budaya masyarakat timur sedangkan psikologi lintas budaya mengkaji bagaimana suatu budaya dapat mempengaruhi perilaku manusia dengan melihat berbagai persamaan atau perbedaan dengan lebih global.
y   Perbedaan psikologi lintas budaya dengan Antropologi, dimana antropologi hanya mempelajari budaya masayrakat suatu etnis tertentu saja sedangkan psikologi lintas budaya mempelajarinya secara global atau seluruh budaya yang ada didunia.
y  Perbedaaan psikologi lintas budaya dengan psikologi budaya, dimama psikologi budaya memahami berbagai keragaman budaya yang ada didunia beserta dampak yang ditimbulkan budaya tersebut terhadap kelangsungan masyarakat sosial dalam lingkup budaya tertentu, sedangkan psikologi lintas budaya hanya membahas bagaimana pengaruh budaya tersebut dapat mempengaruhi individu.


Sumber :

1 komentar:

  1. jabiennadelman mengatakan...:

    Dovo T-10Ti Titanium Pipe | Stainless Steel | Titanium Art
    In the T-10Ti titanium pipe, it babyliss pro titanium hair dryer is designed for the efficient can titanium rings be resized flow and efficiency of the titanium curling iron T-10Ti. Manufacturers 2018 ford fusion energi titanium can babyliss titanium flat iron supply the highest quality stainless steel with a

Posting Komentar